Jumat, 10 Februari 2012

".Ayahanda dan ibunda kami tercinta."


Puisi ini kami persembahkan untuk Bapak Nono Sampono selaku pendiri panti asuhan bumi moro, yahwa, bu ani, makdon dan seluruh masyarakat yang telah menyalurkan tangan nya untuk kami.

26 DESEMBER 2004 yang lalu. . . .
Porak poranda ujung negriku tercabik oleh nista perilaku.
Terkoyak atas ketamakan semua angkara merata berdebu.
Oleh karnanya semua bermula
sangkuasa melempar murka. . .
Sang pencipta merajam siksa,siksa untuk sebuah tanda. .
Terjatuh tiap tetesan peluhmu membasuhi butir pasir serambi.
Terbungkus keletihan memburu seakan terik menyengat.
Tiada henti sinar keiklasan terpancar  dari jakarta. . .
Menerangi nanggroe Aceh terluka. . .

Allah. . .Kirimkan secercah harapan tuk meneruskan cita.
Serta asa melalui sosok ayahanda dan ibunda tercinta.
Merekah mewarna ukhuwah terjalin cita tuk sesama.
Sosok yang kini bagaikan ayah bunda keluarga saudara segalanya bagi kami semua.
Sosok yang terus mencintai serta menyayangi kami semua.
Sosok tempat kami bagi suka dan duka.
Terimakasih ayahanda dan ibunda tercinta.
Semoga kita semua dalam cinta dan kasih sayangnya.
Disurganya ayahanda dan ibunda tercinta

Created by : Panti Asuhan Bumi Moro Aceh

1 komentar: